Dispatch Klaim Lee Soo Man Raup Rp8,7 T Selama 23 Tahun, Profit Jalan Meski SM Rugi
SM Entertainment
Selebriti

Pada Jumat (17/2), Dispatch merilis sepak terjang Lee Soo Man selama mendirikan SM Entertainment hingga saat ini. Sepanjang 23 tahun, Lee Soo Man diklaim memperoleh Rp8,7 triliun dan tetap untung meski agensi sempat rugi.

WowKeren - Perseteruan Lee Soo Man dan SM Entertainment masih belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Di tengah kisruh kedua belah pihak, Dispatch membeberkan upaya pendiri agensi itu meraup keuntungan.

Pada Jumat (17/2), Dispatch menuduh Lee Soo Man melakukan penggelapan, manipulasi dan cara-cara tidak etis untuk memperoleh profit. Tuduhan-tuduhan itu diungkap secara runtut dan mendetail mulai dari berdirinya SM Entertainment, saat masih di jajaran direksi hingga saat ini.

Tak hanya menjadi pemegang saham terbesar, Lee Soo Man memperoleh banyak pendapatan dari dua perusahaan di bawah SM Entertainment yakni SM Enterprise dan LIKE Holdings. Setiap tahun SM Enterprise mendapatkan 20 persen penjualan musik SM. Sedangkan Like Holdings menerima 15 persen penjualan.

Selain itu, Lee Soo Man masih menjadi jajaran direksi SM Entertainment sehingga mendapatkan gaji tahunan. Baru-baru ini terungkap bahwa Lee Soo Man mendapatkan profit dari penjualan dan distribusi musik luar negeri dari CT Planning Limited yang disebut LIKE Holdings Ke-2.


Padahal, SM Entertainment sendiri mengalami masa pasang surut dalam penjualan dan keuntungan selama eksis. Dari 2002 hingga 2004, agensi tercatat defisit. Pada 2005, agensi memperoleh laba dan kemudian defisit lagi dari 2006 hingga 2008. Meski SM merugi atau memperoleh laba minus, profit yang diperoleh Lee Soo Man tetap jalan terus.

Lebih lanjut, Dispatch menuding Lee Soo Man meraup 744,3 miliar won (sekitar Rp8,7 triliun) dalam 23 tahun terakhir. Keuntungan sebesar itu didapat sejak SM melakukan penawaran umum.

Pada 2021, SM mencatat laba operasional sebesar 74 miliar won (sekitar Rp864 miliar) dan bahkan saat penjualan mencapai puncak sebesar 417 miliar won (sekitar Rp4,8 triliun). Kala itu, Lee Soo Man dibayar 24 miliar won (sekitar Rp280 miliar) untuk biaya produksi saja.

Dengan pemaparan demikian, Dispatch berpendapat bahwa sudah saatnya SM berada di bawah manajemen yang tepat dan bebas dari keserakahan Lee Soo Man. Tak sampai di sana saja, dewan eksekutif agensi yang sama juga selama ini diam saja menyaksikan Lee Soo Man memanipulasi berbagai urusan internal sesuka hati.

Sementara itu, kini Lee Soo Man telah menjual 14,8 persen saham SM kepada HYBE. Sedangkan Kakao sebelumnya telah membeli 9 persen saham SM. Hingga saat ini, perselisihan antara Lee Soo Man dan SM masih terus bergulir.

(wk/inta)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait