Kyoungyoon diumumkan resmi keluar dari DKZ usai beberapa bulan lalu terseret kontroversi aliran sesat yang muncul di dokumenter Netflix 'In The Name of God: A Holy Betrayal'.
Kyoungyoon sebelumnya menjadi perbincangan hangat usai kedua orangtuanya diketahui sebagai pengikut aliran sesat JMS yang menjadi viral usai Netflix merilis dokumentasi berjudul 'In the Name of God A Holy Betrayal'.
Bakal segera comeback dengan 'FML', SEVENTEEN tidak lagi mendistribusikan album mereka melalui Synnara Records. Perusahaan itu berafiliasi dengan sekte Baby Garden yang terungkap sesat dalam dokumenter 'In The Name of God: A Holy Betrayal'.
Sebelumnya, Kim Ki Soon, kepala kultus The Baby Garden, mengajukan permohonan larangan penyiaran terhadap MBC, produser Jo Sung Hyun, dan Netflix Korea, yang memproduksi film dokumenter 'In the Name of God: A Holy Betrayal'.
Setelah serial dokumenter 'In The Name Of God: A Holy Betrayal' dituntut sekte The Baby Garden, Netflix memberikan kabar tentang kelanjutan kasus ini di pengadilan.
Starship Entertainment tidak membuka penjualan pre-order (PO) album IVE mendatang melalui Synnara Records usai terungkap merupakan bisnis dari sekte sesat 'In The Name of God: A Holy Betrayal'.
Pengungkapan baru-baru ini menunjukkan bahwa JMS mempertahankan kontrol ketat atas para pengikutnya dengan memutarbalikkan narasi dari mereka yang mengalami pelecehan seksual oleh Jung Myung Seok.
Baru-baru ini dalam wawancara eksklusifnya bersama Dispatch, Kyoungyoon mengakui bahwa dirinya dan orangtuanya memang menganut sekte JMS selama 20 tahun.
Belum lama ini, Kyoungyoon DKZ menceritakan pengalaman menjadi salah satu pengikut JMS sejak muda. Ada kejanggalan dalam pernyataannya, Dispatch gercep memberi ralat.
Kyoungyoon DKZ menuai sorotan usai terlibat dengan anggota sekte sesat Jeong Myeong Seok (JMS). Di luar itu, idol kelahiran 2000 ini merupakan sosok yang multitalenta serta punya banyak bakat.
Dalam tuntutan Baby Garden terhadap serial dokumenter Netflix yakni 'In The Name Of God: A Holy Betrayal' harus membayar 10 juta won setiap hari selama episodenya ditayangkan.
Kyoungyoon DKZ menjelaskan mengenai alasan tidak pernah membeberkan mengenai agama yang ia anut selama ini adalah JMS yang ada di dokumenter Netflix 'In The Name of God: A Holy Betrayal'.
Ibu Kyoungyoon DKZ menceritakan mengenai reaksi sang putra kala menelepon orang tuanya ketika mengetahui jika sekte JMS sesat usai tayangan 'In The Name of God: A Holy Betrayal'.
Saat Dispatch menanyakan lebih banyak informasi tentang teknik pencucian otak JMS, percakapan kemudian beralih ke bagaimana ibu Kyoungyoon menjadi tertanam kuat dalam aliran sesat tersebut.
Dispatch melakukan serangkaian wawancara dengan Kyoungyoon dan keluarganya. Pada 8 dan 10 Maret, mereka mewawancarai Kyoungyoon, sedangkan pada 9 Maret, mereka mewawancarai orang tuanya.
Netizen menyoroti bahwa lukisan Yesus Kang Ji Sub memiliki karakteristik yang akrab bagi penganut JMS. Terlepas dari lingkaran cahayanya, mata Yesus dalam lukisan ini terlihat besar dan bulat secara tidak wajar.
Sutradara membeberkan bahwa alasan utama membuat serial dokumenter Netflix 'In the Name of God: A Holy Betrayal' karena keluarganya sempat menjadi korban sekte sesat.
Dokumenter 'In The Name of God: A Holy Betrayal' mengungkap kebobrokan dan aktivitas kriminal sekte di Korea. Hal itu membuat sutradara dan tim produksi menerima banyak ancaman.
Sutradara 'In The Name Of God: A Holy Betrayal' mengungkap bahwa semula rekaman perempuan di bak mandi yang jadi pembuka episode 1 sempat membuatnya berdebat dengan Netflix.
Lukisan lama Kyoungyoon DKZ kembali menyita perhatian karena dianggap berhubungan dengan pendiri sekte sesat JMS yang dimunculkan di dokumenter Netflix 'In the Name of God: A Holy Betrayal'.