Moeldoko Akui Distribusi Vaksin di RI Masih Terkendala Suhu
Instagram/dr_moeldoko
Nasional

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengatakan jika Indonesia memiliki tantangan khusus dalam teknis distribusi vaksin COVID-19 terkait masalah suhu.

WowKeren - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko berbicara mengenai kemungkinan distribusi vaksin corona di Indonesia. Menurutnya, Indonesia memiliki tantangan khusus dalam distribusi vaksin COVID-19.

Hal itu mengingat iklim Indonesia yang relatif hangat. Sedangkan vaksin corona pada umumnya perlu disimpan pada suhu tertentu agar bisa tetap bertahan. Inilah yang perlu dipertimbangkan sebab wilayah Indonesia sendiri juga sangat luas.

"Untuk daerah-daerah seperti kita ini sepertinya akan menghadapi kesulitan karena itu (vaksin)," kata Moeldoko, Kamis (12/11). "Dinginnya harus melalui temperatur sehingga nanti pada saat distribusi dari satu wilayah ke wilayah lain akan menghadapi masalah."

Ia melanjutkan, berangkat dari kondisi ini maka pemerintah masih berusaha untuk mencari jalan keluar. Tantangan ini menjadi kesempatan bagi pemerintah untuk menunjukkan totalitas dalam menyelamatkan masyarakat dari pandemi ini.


"Itu persoalan teknisnya di situ. Tapi, saya pikir ini sebuah kesempatan bagi pemerintah untuk semaksimal mungkin bisa menyelamatkan masyarakatnya," ujar Moeldoko lagi. "Nanti persyaratan teknisnya akan dilihat seperti apa apakah memungkinkan atau tidak."

Kondisi inilah yang membuat Indonesia membuka peluang terhadap lebih banyak pilihan vaksin. Semakin banyak pilihan vaksin maka akan semakin banyak pula opsi pertimbangan yang bisa diambil pemerintah.

"Peluangnya banyak di antaranya Eijkman juga mau mengembangkan vaksin merah putih," katanya. "Nanti mungkin ada lagi pabrik vaksin lagi di Indonesia mungkin akan semuanya akan pasti menjadi pertimbangan."

Namun yang jelas untuk saat ini, prioritas kandidat vaksin yang utama bagi pemerintahan adalah Sinovac dan Sinopharm. "Pertimbangannya adalah pertimbangan efektivitas, yang kedua mungkin juga pertimbangan harga mungkin pertimbangan teknis, persediaan dan lain-lain," pungkasnya.

Sebelumnya, kendala teknis terkait suhu dalam distribusi vaksin corona sempat disinggung oleh ahli biologi molekuler Ahmad Rusdan Handoyo. Saat berbicara mengenai kemungkinan pemakaian vaksin Pfizer di Indonesia, ia menjelaskan jika proses distribusinya tidak akan mudah. Hal ini tak lepas dari pengembangan vaksin yang menggunakan teknologi rekayasa genetik dengan mengambil genom dari RNA virus.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait