Blak-Blakan Eks Wasekjen Demokrat Soal Kudeta AHY, Ternyata Ini Kaitannya dengan Moeldoko?
Nasional

Eks Wasekjen Demokrat Yus Sudarso membeberkan 4 faksi terkait dengan upaya kudeta kepemimpinan Ketum petahana, Agus Harimurti Yudhoyono. Berikut penjelasan selengkapnya.

WowKeren - Gonjang-ganjing tengah terjadi di lingkup internal Partai Demokrat. Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengklaim ada pihak yang hendak mengkudeta kepemimpinannya, hingga belakangan menuding lingkaran Istana yang terlibat dalan peristiwa politik ini.

Kekinian mantan Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat, Yus Sudarso, akhirnya angkat bicara soal kudeta yang terjadi. Dalam pengakuannya, Yus membongkar peran 4 faksi hingga apa sejatinya bentuk keterlibatan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

"Dalam pertemuan ini, setidaknya saya amati ada dan saya tahu ada empat faksi," ujar Yus di Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (2/2). Faksi-faksi ini rupanya termasuk pendiri dan nama-nama elite di Partai Demokrat.

Faksi pertama adalah kelompok Subur Budi Santoso yang merupakan pendiri dan Ketum Demokrat pertama. Kemudian ada faksi Ketum Demokrat hasil Kongres Bali 2005, yakni Hadi Utomo.

"Kebetulan saya sebagai koordinator pemenangan Hadi Utomo-Marzuki Alie," ungkap Yus, dilansir dari MedCom. Kemudian faksi selanjutnya adalah Ketum Demokrat hasil Kongres Bandung 2010 Anas Urbaningrum yang kini tengah mempertanggungjawabkan aksi rasuahnya.


Dan yang terakhir adalah faksi Marzuki Alie. "Di sini ada mesin pemenangannya, Pak Syofwatillah Mohzaib," ujarnya.

Yus mengungkap niat dari keempat faksi tidak direkayasa, yaitu ingin membawa perubahan terhadap Partai Demokrat. "Jadi ini sesungguhnya bagian dari internal partai," terang Yus.

Lantas apa kaitan Moeldoko dalam pusaran kudeta internal ini? Rupanya keempat faksi ini menilai sang mantan Panglima TNI adalah sosok yang ideal untuk memimpin Demokrat ke depannya. Yus pun menganalogikan aksi keempat faksi ini dengan pendiri Partai Demokrat yang pernah meminang Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menjadi Calon Presiden Indonesia pada 2004.

"Apa salahnya kami kalau hari ini menjemput figur dan tokoh ke depan? Apa salahnya Pak Moeldoko? Seperti senior sebelumnya menjemput Pak SBY," pungkas Yus.

Namun sebelumnya Marzuki Alie sudah menyampaikan bantahan soal keterlibatannya dalam kudeta ini. "Saya merasa saya enggak tahu-menahu urusan ini, ngapain saya tanggapi. Omong kosong aja kok ditanggapi," tegas Marzuki, dilansir Detik News.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait