Langit Tiongkok Kembali Kelam Penuh Polusi Usai Lockdown Dicabut
Nasional

Berdasarkan hasil studi Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih (CREA) di Helsinki, tingkat polusi udara di Tiongkok saat ini kembali meningkat seperti tahun lalu.

WowKeren - Langit Tiongkok yang sempat cerah kini kembali tampak kelam usai kebijakan lockdown dicabut. Pasalnya, polusi kembali mengotori udara Negeri Tirai Bambu tersebut.

Berdasarkan hasil studi Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih (CREA) di Helsinki, tingkat polusi udara di Tiongkok saat ini kembali seperti tahun lalu. Menurut hasil penelitian yang dirilis pada Senin (18/5) tersebut, langit Tiongkok kembali kelam dengan polusi karena perekonomian mulai bergerak lagi usai berhenti selama hampir 3 bulan, terutama pabrik-pabrik.

"Seiring pulihnya China dari krisis akibat COVID-19, polusi udara meningkat," demikian kutipan pernyataan CREA. Saat ini, tingkat rata-rata polutan kembali meningkat jika dibandingkan dengan Februari 2020.

CREA mendapat kesimpulan tersebut melalui analisis yang dilakukan dari 1.500 stasiun pemantauan kebersihan udara di Tiongkok. Fenomena tersebut tak lepas dari nitrogen dioksida, sulfur dioksida, dan partikel lainnya yang terus meningkat, terutama di daerah industri.


Tingkat pencemaran emisi nitrogen dioksida terpantau lebih besar di wilayah dengan jumlah pabrik yang lebih banyak. Sedangkan di area padat penduduk yang polutannya hanya berasal dari kendaraan bermotor, tingkat polusinya terpantau lebih tinggi. Pemerintah Tiongkok lantas didesak untuk lebih memperketat regulasi terhadap pabrik-pabrik demi mencegah pencemaran udara yang lebih tinggi.

Selain karena aktivitas pabrik, CREA juga memprediksi penggunaan kendaraan pribadi yang lebih banyak ketimbang transportasi umum di Tiongkok akan menyumbang tingkat polusi udara. Masyarakat Tiongkok diprediksi lebih memilih kendaraan pribadi karena masih takut terpapar virus corona.

Sebelumnya, badan antariksa Amerika Serikat, NASA, menunjukkan kemerosotan taraf nitrogen dioksida tahun ini karena banyak pabrik di Tiongkok menghentikan aktivitas produksinya imbas pandemi corona. Para ilmuwan NASA mengatakan pengurangan taraf nitrogen dioksida, gas yang disemburkan kendaraan bermotor dan cerobong pabrik pertama kali tampak di dekat sumber wabah, Kota Wuhan, namun kemudian menyebar ke berbagai penjuru negeri.

NASA pun membandingkan foto satelit Januari-Februari 2019 dengan periode yang sama tahun ini. Badan antariksa tersebut mencatat bahwa penurunan taraf polusi bersamaan dengan jutaan orang dikarantina serta larangan terhadap aktivitas bisnis dan transportasi.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait