Asing Ikut Soroti Manuver Moeldoko 'Kudeta' Demokrat-AHY, Ternyata Jokowi Juga Dapat Untung?
Instagram/dr_moeldoko
Nasional

Associate Professor Australia National University, Marcus Mietzner, menilai Jokowi juga turut mendapat untung atas KLB Demokrat yang memenangkan Moeldoko sebagai Ketum. Mengapa demikian?

WowKeren - Gonjang-ganjing Partai Demokrat masih menjadi pembicaraan panas beberapa waktu belakangan. Apalagi karena ini kedua kubu yang mengklaim sama-sama berkuasa atas Demokrat, yakni Agus Harimurti Yudhoyono dan Moeldoko saling menggugat serta melaporkan.

Tak disangka, perkara "kudeta" kepemimpinan AHY di Demokrat ini rupanya turut disoroti oleh analis politik luar negeri. Associate Professor dari Australia National University, Marcus Mietzner, blak-blakan menilai Presiden Joko Widodo juga diuntungkan dalam polemik ini.

Pendapatnya ini tak luntur sekalipun Jokowi menegaskan tidak tahu-menahu perihal manuver Moeldoko hingga Kongres Luar Biasa Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara pekan lalu. Berikut penuturan sang analis politik.

"Kita sebagai pengamat dari luar cuma bisa menarik satu kesimpulan dari ini semua," kata Mietzner dalam sebuah diskusi daring, Jumat (12/3). "Bahwa walaupun Jokowi mungkin bukan penggagas dari semua ini, dia menikmati hasilnya. Itu jelas sekali."


Menurutnya, jika memang Jokowi tak mendapat keuntungan dari KLB tersebut, sudah seharusnya sang kepala negara mengambil langkah intervensi. "Intervensi misalnya untuk menghentikan upaya-upaya kepala stafnya dalam kasus Partai Demokrat ini," ujar Mietzner, seperti dikutip dari Suara, Sabtu (13/3).

Ia pun menilai sangat aneh apabila Jokowi sampai tidak tahu perihal rencana Moeldoko "melengserkan" AHY dari kursi nomor 1 di Demokrat. Sebab bahkan berita soal konflik Demokrat ini sudah sampai ke negara tetangga seperti Australia.

"Kita saja semua di Australia tahu bahwa Moeldoko mau dijadikan Ketum. Begitu jadi, Presiden dan Jubir Presiden juga bilang bahwa semua kaget kok tiba-tiba Moeldoko menjadi Ketua Umum," tuturnya.

Karena itulah, bagi Mietzner, posisi Jokowi sendiri saat ini sedang tidak aman. Sebab jika Jokowi tahu upaya kudeta sang kepala staf dan membiarkannya, maka akan dianggap buruk. Sementara jika memang benar-benar tidak tahu dan tak melakukan intervensi, maka juga akan tetap dianggap buruk.

Sebelumnya Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD membeberkan reaksi Jokowi pasca mengetahui Moeldoko menjadi Ketum Demokrat versi KLB Deli Serdang. Disebutkan Mahfud, Jokowi "hanya tersenyum" dan mengaku tidak tahu apa-apa meski bertemu dengan Moeldoko sehari sebelum KLB digelar.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait