Kasus Corona Pertama-Jasad WNI Dibuang ke Laut, Berikut Kejadian Heboh di RI Awal 2020
Nasional

Meskipun kasus di Tanah Air banyak didominasi oleh kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pandemi corona namun ada peristiwa lain yang tak kalah menghebohkan

WowKeren - Tahun 2020 memang cukup berbeda jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Ada yang bilang tahun ini merupakan tahun kelam. Bagaimana tidak, pandemi COVID-19 di tahun ini seakan membuat seluruh dunia merasakan mimpi buruk yang sama, tak terkecuali Indonesia.

Meskipun kasus di Tanah Air banyak didominasi oleh kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pandemi namun ada peristiwa lain yang tak kalah menghebohkan. Seperti saat sebelum pandemi menyerang Indonesia, dimana ketika awal tahun sempat terjadi perselisihan antara Indonesia dengan Tiongkok soal wilayah Laut Natuna.

Kemudian di bulan berikutnya, meski virus corona belum terdeteksi di Indonesia, namun dampak pandemi global telah sedikit banyak dirasakan di Tanah Air. Hingga kemudian barulah pada bulan Maret Indonesia mencatat kasus pertama corona.


Tentu saja hal ini menjadi pukulan telak bagi Indonesia. Meskipun saat awal-awal virus ini hanya dianggap sebelah mata namun seiring berjalannya waktu dampaknya yang menyebabkan kelumpuhan di sektor ekonomi membuktikan jika virus bukan main-main.

Akibat adanya virus ini, memaksa pemerintah mau tidak mau harus mengambil langkah tegas untuk tidak semakin memperluas penularan virus. Hingga dikeluarkanlah kebijakan untuk penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Selain kasus corona, ada kejaian-kejadian lain yang tak kalah menghebohkan di semester awal tahun 2020 ini. Berikut rinciannya.

(wk/zodi)

1. Indonesia-Tiongkok 'Rebutan' Wilayah Laut Natuna


Indonesia-Tiongkok 'Rebutan' Wilayah Laut Natuna

Di awal tahun Indonesia digegerkan dengan konflik yang terjadi dengan Tiongkok. Hal ini bermula ketika Penjaga Pantai (Coast Guard) Tiongkok masuk ke perairan Natuna, yang mana wilayah tersebut masih termasuk ke dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.

Untuk mempertahankan kedaulatannya, pemerintah melayangkan protes keras ke Tiongkok. Konflik akhirnya mereda dengan Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xiao Qian mengakui bahwa perairan Natuna adalah milik Indonesia. Ia menyebutkan hal itu terjadi lantaran adanya tumpang tindih klaim yang sebenarnya bisa dinegosiasikan.


Lalu ada juga yang tak kalah menuai sorotan adalah kasus suap di lingkungan DPR soal Pergantian Antar Waktu (PAW) yang menyeret nama Caleg PDIP Harun Masiku Dan Komisioner KPU Wahyu Setiawan. Masih di bulan yang sama, masyarakat RI dibaut geleng-geleng dengan hadirnya kerajaan fiktif Sunda Empire. Kasus Kerajaan abal-abal ini berujung pada proses hukum dengan penangkapan tiga tersangka.

2. Dampak Corona Global Mulai Dirasakan Indonesia


Dampak Corona Global Mulai Dirasakan Indonesia

Di bulan ini sejumlah negara telah melaporkan kasus corona namun belum terdeteksi di Indonesia. Kendati demikian, dampak corona global mulai dirasakan RI. Hal itu lantaran sejumlah negara telah mengeluarkan travel warning yang melarang warganya untuk bepergian ke negara lain guna menekan penyebaran virus.

Alhasil, kedatangan wisatawan RI pun mulai sepi yang berbuntut pada lesunya penerbangan. Tak tinggal diam, pemerintah memutar otak untuk kembali meramaikan jumlah penumpang pesawat. Upaya itu dilakukan dengan membanting harga tiket pesawat untuk destinasi tertentu.

Selain ancaman pandemi corona global, di bulan yang sama Indonesia juga dikejutkan dengan penemuan zat radioaktif Caesium-137 (Cs-137) di rumah salah satu pegawai aktif Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN).

3. Kasus COVID-19 Pertama Terdeteksi di Tanah Air


Kasus COVID-19 Pertama Terdeteksi di Tanah Air

Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengkonfirmasi adanya dua warga Indonesia yang positif terjangkit corona. Jokowi mengatakan bahwa kedua orang tersebut sempat melakukan kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia.

Fakta ini mematahkan anggapan Indonesia yang sempat disebut-sebut "kebal" corona. Anggapan ini muncul lantaran di saat banyaknya warga negara lain di dunia heboh dengan kasus positif COVID-19 Indonesia masih belum menemukan kasus serupa.

Warga Jepang tersebut terdeteksi positif corona setibanya di Malaysia dari kunjungannya ke Indonesia. Sedangkan dua orang Indonesia yang terjangkit corona adalah seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya yang berusia 31 tahun.

Di bulan Maret, efek pandemi kian dirasakan oleh RI. Kunjungan wisatawan menurun drastis hingga berujung pada merosotnya okupansi hotel di tempat wisata. Bahkan puluhan pengusaha vila di Bali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada para karyawannya. Penurunan okupansi vila bahkan mencapai 30 persen.

4. Pemerintah Mulai Terapkan PSBB Imbas Pandemi


Pemerintah Mulai Terapkan PSBB Imbas Pandemi

Seiring dengan bertambahnya kasus positif corona di Tanah Air, maka pemerintah pun segera mengambil langkah sigap untuk menekan penyebaran. Yakni dengan memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Keputusan untuk menerapkan PSBB dilakukan oleh masing-masing Pemerintah Daerah dengan mengajukannya terlebih dahulu ke pemerintah pusat.

Sejumlah wilayah pun mulai memberlakukan kebijakan ini. Tentu saja, PSBB turut mempengaruhi jalannya perekonomian di wilayah yang bersangkutan. Pasalnya, kegiatan operasional usaha lebih dibatasi kecuali untuk toko yang menjual barang kebutuhan pokok dan perkecualian lainnya.

PSBB normalnya dilakukan selama 14 hari. Namun jika dirasa masih perlu diperpanjang maka pemerintah daerah bisa mengambil keputusan melihat kondisi di lapangan.

Di tengah peliknya kondisi pandemi ini, Indonesia juga dihebohkan dengan kebijakan pemerintah yang membebaskan puluhan ribu tahanan. Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly berdalih langkah itu sebagai upaya untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19. Namun tentu saja hal ini menuai kontroversi.

Di bulan yang sama, pemerintah juga membuka pendaftaran perdana Program Kartu Pra Kerja. belum genap tiga hari sejak dibukanya program itu, Kemenko Perekonomian mencatat sudah ada 3,7 juta orang yang mendaftar.

5. Jasad ABK WNI Dibuang ke Laut


Jasad ABK WNI Dibuang ke Laut

Belum selesai penanganan pandemi dalam negeri, muncul berita mengejutkan dari luar negeri. Publik dikejutkan dengan video yang menunjukkan tiga jenazah Anak Buah Kapal (ABK) dibuang ke laut dari kapal Tiongkok.

Tiga jenazah tersebut diketahui adalah pekerja kapal Tiongkok yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI). Salah satu ABK asal Indonesia yang berhasil kabur dari kapal Tiongkok tersebut bersaksi bahwa ia dan rekan-rekannya sesama WNI mendapatkan perlakuan tidak manusiawi.

Bahkan kasus dugaan eksploitasi ini sempat menjadi pembicaraan di media sosial di Twitter. Video Youtube yang membahas masalah ini juga menjadi trending hingga ditonton lebih dari 2 juta kali.

Sementara itu di dalam negeri, Indonesia masih disibukkan dengan pandemi corona. Untuk meminimalisir dampak pandemi, pemerintah memberikan bantuan sosial kepada masyarakat. Namun rupanya, distribusi bansos tidak semulus itu berjalan.

Ketidaksinkronan data antara pemerintah pusat dan daerah membuat penyaluran bansos menjadi tumpang tindih. Di waktu yang sama, Presiden Joko Widodo juga menyoroti prosedur bansos yang berbelit. Hal ini membuat masih ada banyak masyarakat yang belum menerima bantuan.

6. Geger Uang Seribu Koin Dijual Ratusan Juta


Geger Uang Seribu Koin Dijual Ratusan Juta

Di pertengahan tahun, Indonesia digegerkan dengan adanya tangkapan layar yang menunjukkan jika koin seribu rupiah bergambar sawit dijual dengan harga fantastis. Meski secara nominal uang keluaran tahun 1993 ini hanya bernilai Rp 1.000 namun ada yang menjualnya hingga ratusan juta rupiah.

Menanggapi kehebohan ini, Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Onny Widjanarko mengatakan jika uang koin tersebut masih merupakan alat pembayaran yang sah karena belum dicabut dan ditarik dari peredaran. Sehingga nilai tukar koin itu sama dengan nilai nominalnya.

Masih di pertengahan tahun, pemerintah mengesahkan Program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Program ini ramai menuai kontroversi lantaran "mewajibkan" setiap pekerja untuk menjadi peserta Tapera lewat pemotongan gaji hingga 2,5 persen setiap bulannya.

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait