Begini Kompaknya Warga Siapkan 'ODP Center' Demi Tangkal Virus Corona Dari Pendatang
Nasional

Warga di daerah-daerah berikut mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin untuk menerima kedatangan para perantau yang dikhawatirkan 'membawa' virus Corona, yakni dengan membangun 'ODP Center'.

WowKeren - Pemerintah telah melarang para perantau untuk kembali ke kampung halamannya. Hal ini dilakukan demi memutus mata rantai penularan virus, terutama dari perantau yang berasal dari wilayah red zone.

Kendati demikian, masih ada beberapa perantau yang nekat kembali ke kampung halaman. Sesampainya disana mereka pun berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dan wajib menjalani isolasi mandiri selama setidaknya 14 hari.

Menariknya, beberapa daerah secara mandiri membuat "ODP Center" alias tempat yang dirancang khusus untuk mengisolasi para pendatang ini. Seperti kisah di lima daerah berikut yang patut menjadi inspirasi bagi wilayah-wilayah Indonesia lainnya.

(wk/elva)

1. Yogyakarta


Yogyakarta
Twitter/anangdianto

Seorang warganet dengan akun @anangdianto membagikan kisah di dusunnya yang terletak di DI Yogyakarta. Di sana para pendatang dari luar kota diwajibkan untuk mengisolasi diri di sebuah balai yang jauh dari pemukiman warga.

Menariknya, balai ini disiapkan oleh warga setempat atas koordinasi lurah setempat. Bahkan sang pemangku jabatan juga menyediakan logistik yang diperlukan para ODP dari luar kota tersebut.

"Di dusunku tiap ada pemudik dari jakarta diminta utk karantina di balai yg jauh dari pemukiman warga selama 14 hari. Sejauh ini sudah ada 3 orang," cuitnya pada Selasa (7/4) pagi.

"Logistik (sembako, gas, dll) dibantu dari Pak Lurah," imbuhnya. "Tenan lho, rakyat indonesia itu nurut2 sm pemerintah terutama yg di dusun2."

Sang pemilik akun pun mengaku senang lantaran warga dusunnya menerima dengan baik keresahan akibat wabah COVID-19 ini. Mereka pun kompak menyiapkan program demi mencegah agar wabah tak turut menjangkiti daerahnya.

2. Desa Karangsono, Kecamatan Kanigoro, Blitar, Jawa Timur


Desa Karangsono, Kecamatan Kanigoro, Blitar, Jawa Timur
Twitter/KhofifahIP

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara khusus memberikan apresiasinya, bahkan lengkap dengan dua ibu jari, untuk masyarakat di Blitar ini. Sebab aparat desa setempat, dibantu oleh seluruh warga, menjalankan dengan baik protokol pencegahan COVID-19.

"Dua jempol untuk masyarakat desa Karangsono Kec Kanigoro Blitar," tulis Khofifah di akun Twitter-nya, Selasa (7/4). "Pemerintah Desa telah melaksanakan protokol pencegahan covid 19, dengan melakukan proses karantina/isolasi warga yg baru pulang dari Bekasi."

Menurut Khofifah, rumah milik warga bernama Imam Muslih lah yang digunakan sebagai lokasi karantina para pendatang tersebut. Total kini ada 11 orang yang tengah diisolasi secara mandiri di sana dan dikabarkan dalam kondisi sehat.

"Selama isolasi semua logistik ditanggung oleh Pemerintah Desa dan swadaya gotong royong masyarakat," ujar Khofifah. "Matur nuwun sanget."

3. Perumahan Binagriya Indah, Kelurahan Pringrejo, Kota Pekalongan, Jawa Tengah


Perumahan Binagriya Indah, Kelurahan Pringrejo, Kota Pekalongan, Jawa Tengah

Kekompakan juga ditunjukkan oleh warga RW 9 di Perumahan Binagriya Indah, Pekalongan. Di sana warga bergotong-royong membuat posko khusus penanganan COVID-19, termasuk untuk tempat karantina warga pendatang.

Dilansir dari Sindo News, ada sebuah rumah yang khusus digunakan untuk mengarantina para ODP seperti yang baru pulang mudik atau kerja luar kota. Bahkan pemilik rumah itu sendiri lah yang "merelakan" asetnya untuk mengisolasi para pendatang.

"Warga melakukan aksi ini sebagai bentuk antisipasi semakin merebaknya virus COVID-19 atau Corona," ujar Subadi, Ketua RW 9, Senin (6/4). "Posko kita buka di rumah milik warga yang kebetulan kosong, dan diserahkan secara sukarela untuk posko sekaligus tempat karantina mandiri."

Mereka yang dikarantina pun akan menerima bantuan logistik serta kesehatan seperti vitamin dari warga setempat. "Jika menunjukkan gejala sakit, maka akan dirujuk ke rumah sakit terdekat dengan diantar langsung oleh tim dari warga," terang Subadi.

Untuk penyediaan semua yang diperlukan di ODP Center ala warga Binagriya Indah, diakui dilakukan secara mandiri dan patungan dari masyarakat setempat. Tak hanya menyediakan ODP Center, mereka juga menyediakan tempat cuci tangan di ujung jalan masuk serta rutin melakukan penyemprotan disinfektan secara mandiri.

4. Banyuwangi, Jawa Timur


Banyuwangi, Jawa Timur
Instagram/azwaranas.a3

Banyuwangi pun tak mau kalah dengan daerah-daerah lain. Diumumkan sendiri oleh sang bupati, Azwar Anas, Banyuwangi telah menyiapkan setidaknya 181 rumah dengan sekitar 700 tempat tidur untuk lokasi karantina mandiri warga yang baru datang dari daerah red zone COVID-19.

"(Rumah-rumah ini) tersebar di berbagai desa," tulis Azwar sebagai caption unggahan Instagram-nya, Senin (6/4). "Terima kasih teman-teman pemerintah desa, Babinsa, Bhabinkambtibmas, gotong royong seluruh warga."

Menariknya, pembangunan rumah-rumah isolasi ini dilakukan secara swadaya oleh masyarakat desa setempat. Seperti di Desa Gumirih, Singojuruh, yang dipelopori oleh aprat desa dan tokoh masyarakat setempat.

"Memang tidak perlu membangun tempat khusus. Manfaatkan balai desa, ruang pertemuan, rumah warga yg tak ditempati, dsb," ujar Azwar. "Di rumah isolasi itu sudah disiapkan 5 kuintal beras. Ada pula yang nanti akan memasakkan."

Tak hanya itu, Bupati Banyuwangi itu juga memastikan para ODP yang mengisolasi diri di rumah masing-masing tak perlu mengkhawatirkan kebutuhan sehari-hari. Sebab disebutkan aparat setempat siap mengirimkan paket-paket sembako kepada mereka.

"Ayo semuanya gotong royong kita putus mata rantai penyebaran Covid-19. Jangan saling menyalahkan," pungkas Azwar. "Minimal jadi pribadi yang tidak menularkan dan tidak ketularan, dengan JAGA JARAK, JAGA KESEHATAN, PAKAI MASKER dan lebih baik JANGAN MUDIK."

5. Sumatera Selatan


Sumatera Selatan

Hal senada juga siap dijalankan di Sumatera Selatan. Baru-baru ini sang gubernur, Herman Deru, menginstruksikan kepada kepala daerah di 17 kabupaten/kota di Sumsel agar menyiapkan ODP Center.

"Sudah saya minta agar bisa dibuat isolasi mandiri di setiap desa. Bisa menggunakan pusdes, posdes, bangunan sekolah atau pun Paud dan tetap berkoordinasi dengan petugas puskesmas," ungkap Herman, Selasa (7/4).

Herman mengaku tak akan melarang warga yang berada di luar Sumsel untuk kembali ke kampung halaman masing-masing. Hanya saja ia meminta agar para pendatang secara proaktif menjalani isolasi mandiri demi keselamatan diri sendiri serta orang di sekitarnya.

"Saya tidak melarang mudik, tapi pemudik yang datang dari daerah terpapar harus menjadi ODP dan mengisolasikan diri," tuturnya menegaskan, dikutip dari Kumparan. "Bisa dengan cara mandiri maupun bisa dengan intruksi aparat."

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait